Obat yang kita kenal selama ini bisa dibuat dalam berbagai bentuk. Berbagai-bentuk obat sengaja dibuat karena mempunyai tujuan dan manfaatnya masing-masing baik untuk cara penggunaan maupun tingkat penyerapannya di usus.
Bentuk-bentuk jenis obat
1. Tablet
Selain lebih mudah disimpan, tablet juga biasanya memiliki usia pakai yang lebih panjang dibanding obat bentuk lainnya. Khusus untuk vitamin dalam bentuk tablet biasanya juga ditambahkan dengan zat pembawa yang disebut excipient. Senyawa ini membuat tablet lebih mudah dicerna di usus. Saat ini juga banyak suplemen dalam bentuk tablet yang mudah ditelan atau biasa disebut dengan kaplet.
2. Kapsul
Beberapa jenis vitamin yang mudah larut, seperti vitamin A, D, dan E, pada umumnya dikemas dalam kapsul softgel. Sedangkan vitamin atau mineral lainnya dibuat dalam bentuk bubuk atau cair lalu dikemas dalam kapsul. Seperti tablet, kapsul juga mudah disimpan dan dikonsumsi. Dibanding dengan tablet, kapsul hanya memiliki sedikit zat tambahan karena relatif mudah diserap.
3. Bubuk
Orang yang agak sulit menelan pil bisa mengonsumsi obat dalam bentuk bubuk dan boleh dicampurkan dalam air atau makanan. Dosisnya juga lebih mudah disesuaikan. Obat dalam bentuk bubuk juga bersifat individual, misalnya untuk pasien yang alergi pada kandungan tertentu. Biasanya obat dalam bentuk bubuk lebih murah dibanding dengan tablet atau kapsul.
4. Cair
Formula obat berbentuk cair tidak hanya mudah ditelan tapi juga bisa diberi tambahan rasa. Kebanyakan formula obat untuk anak dibuat dalam bentuk ini. Beberapa jenis suplemen (seperti vitamin E) juga dibuat dalam bentuk cair agar lebih mudah dipakai di kulit. Tetes mata atau obat batuk merupakan jenis lain dari obat bentuk cair.
5. Kunyah
Beberapa jenis suplemen dan vitamin, biasanya dibuat dalam bentuk seperti permen yang mudah dikunyah. Formula kunyah ini direkomendasikan bagi mereka yang sulit mengonsumsi obat bentuk pil atau tablet.
6. Tablet Isap
Beberapa jenis obat atau suplemen, misalnya vitamin B12, diformulasikan berbentuk tablet isap yang mudah larut di mulut. Tujuannya agar lebih mudah diserap masuk ke dalam pembuluh darah tanpa tercampur dengan asam lambung atau enzim di saluran cerna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar